Pemilu Jerman 2025: CDU Menang, AfD Cetak Sejarah, dan Bayang-Bayang Invasi Ukraina
Pemilu Jerman 2025: CDU Menang, AfD Cetak Sejarah, dan Bayang-Bayang Invasi Ukraina
Halo, teman-teman! Hari ini, 24 Februari 2025, dunia politik lagi panas-panasnya, terutama di Jerman. Pemilu dini yang digelar kemarin, 23 Februari, bikin heboh karena hasilnya bener-bener di luar dugaan. CDU (Persatuan Demokratik Kristen) yang dipimpin Friedrich Merz keluar sebagai jawara, tapi sorotan justru tertuju pada AfD (Alternatif untuk Jerman), partai sayap kanan yang berhasil jadi kekuatan terbesar kedua. Dan di tengah semua ini, bayang-bayang invasi Rusia ke Ukraina yang hari ini genap tiga tahun ikut jadi bumbu cerita. Yuk, kita bahas satu per satu!
CDU Menang, Tapi AfD Bikin Geger
Pemilu Jerman kali ini emang beda. CDU berhasil ngamankan posisi teratas, tapi mereka nggak bisa santai-santai gitu. AfD, yang dikenal dengan retorika anti-imigran dan pro-Rusia, mencetak rekor dengan raihan sekitar 20% suara—hampir dua kali lipat dari pemilu 2021! Ini pertama kalinya sejak Perang Dunia Kedua sebuah partai sayap kanan duduk di posisi dua nasional. Gila, kan? Meski begitu, AfD kayaknya bakal tetap jadi penutup bangku cadangan, soalnya partai-partai lain kompak nolak kerja sama sama mereka. Tapi keberhasilan AfD ini jelas jadi alarm buat politik Jerman ke depan.
Friedrich Merz, sang pemenang dari CDU, udah ngasih pidato kemenangan di Berlin. Dia janji bakal bawa Jerman ke arah yang lebih stabil, tapi tantangannya nggak main-main. Dengan AfD yang makin kuat dan isu imigrasi yang masih panas, Merz harus pintar-pintar main strategi biar koalisi pemerintahannya bisa jalan mulus.
Dukungan AfD dan Sorotan Dunia
Yang bikin pemilu ini tambah seru adalah campur tangan tokoh-tokoh besar dari luar. Elon Musk, misalnya, terang-terangan dukung AfD lewat cuitan di X dan bahkan nulis opini di koran Jerman. JD Vance, senator AS, juga ikut-ikutan kasih selamat ke AfD, bilang rakyat Jerman udah muak sama kebijakan energi dan imigrasi yang “nggak masuk akal”. Tapi di sisi lain, Kremlin malah santai aja nanggepin kemenangan Merz. Mereka bilang, “Kita lihat aja nanti hubungan Rusia-Jerman bakal kayak apa.” Dingin, tapi penuh makna.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy cepet banget kasih selamat ke Merz. Dia bilang, hasil pemilu ini nunjukin “pilihan jelas” dari rakyat Jerman, dan Kyiv siap kerja bareng buat ngelindungin Eropa dari ancaman Rusia. Timing-nya pas banget, soalnya hari ini juga jadi peringatan tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina.
Invasi Ukraina: Bayang-Bayang yang Nggak Hilang
Ngomongin invasi Rusia, tanggal 24 Februari ini emang spesial. Tepat tiga tahun lalu, tank-tank Rusia masuk ke Ukraina, dan sampai sekarang konfliknya belum kelar. Malah, hari ini AS bikin gebrakan dengan nyelonong dukung Rusia di voting PBB—langkah yang bikin Eropa bengong dan hubungan trans-Atlantik jadi tegang. Di Jerman sendiri, isu ini ikut jadi amunisi kampanye. AfD, misalnya, getol banget minta Jerman cabut dukungan militer buat Ukraina, sementara CDU dan partai lain bilang Eropa harus tetep solid.
Apa Artinya Buat Kita?
Buat kita yang cuma jadi penonton dari jauh, pemilu Jerman ini kayak cermin buat lihat gimana dunia lagi berubah. Kebangkitan partai sayap kanan, ketegangan geopolitik, sampe peran media sosial dalam politik—semuanya kebaca dari drama ini. Dan yang pasti, peringatan tiga tahun invasi Ukraina jadi pengingat bahwa damai itu nggak gampang diraih.
Gimana pendapat kalian? Apakah AfD bakal terus naik daun, atau CDU bisa nyanyi “I Will Survive” di tengah tekanan? Tulis di kolom komentar ya, dan jangan lupa share artikel ini biar temen kalian juga ikutan update! Sampai ketemu di postingan berikutnya, temen-temen!
Komentar
Posting Komentar