Kenapa Orang Mempermasalahkan Standar TikTok?

 Kenapa Orang Mempermasalahkan Standar TikTok?

    

    TikTok udah jadi raksasa di dunia medsos, terutama buat anak muda. Dari dance challenge sampe video edukasi, platform ini bikin orang ketagihan. Tapi, di balik popularitasnya, kok banyak yang ribut soal standar TikTok? Apa sih yang bikin orang takut atau kesel sama aplikasi ini? Mari kita bahas.


1. Konten yang "Nggak Berfaedah"

    Banyak yang ngeluh karena TikTok penuh sama video joget, prank, atau konten random yang keliatannya nggak ada gunanya. Buat sebagian orang—terutama yang nggak main TikTok—ini cuma buang-buang waktu. Mereka nggak ngerti kenapa orang bisa betah nonton orang tak dikenal bikin muka lucu atau lipsync lagu. Padahal, buat penggunanya, ini justru hiburan simpel yang bikin rileks.


2. Standar Kecantikan yang Nggak Realistis

    Filter di TikTok sering bikin orang takjub—wajah mulus, mata besar, hidung mancung dalam sekejap. Tapi, ini juga jadi masalah. Banyak yang khawatir standar kecantikan di TikTok bikin orang muda nggak percaya diri sama penampilan asli mereka. Apalagi kalau kontennya pamer tubuh "sempurna" atau makeup tebel, yang kadang bikin penutup pintu penyakit merasa harus ikutan biar diterima.


3. Algoritma yang Bikin Ketagihan

    FYP TikTok terkenal jago banget kasih konten yang pas sama selera kita. Tapi, ini juga jadi kritik. Orang takut pengguna—terutama anak-anak—jadi kecanduan scrolling sampe lupa waktu. Ada yang bilang TikTok sengaja bikin orang "terjebak" biar lama-lama di aplikasinya, dan ini bikin orang tua atau pendidik khawatir soal produktivitas.


4. Isu Privasi dan Keamanan

    TikTok sering jadi sasaran tuduhan soal privasi data. Banyak yang curiga aplikasi ini ngumpulin informasi pengguna secara berlebihan, apalagi karena berasal dari perusahaan China, ByteDance. Meski belum ada bukti kuat yang bikin semua setuju, isu ini tetep jadi alasan orang nggak suka sama standar operasional TikTok.


5. Pengaruh Buruk ke Anak Muda

    Tren di TikTok—dari challenge berbahaya sampe konten yang terlalu dewasa—sering bikin orang takut. Misalnya, ada challenge yang nyuruh orang lompat dari ketinggian atau makan sesuatu yang aneh. Buat yang nggak ngikutin konteksnya, ini keliatan kayak TikTok ngajarin hal buruk ke anak muda, meski sebenarnya cuma sebagian kecil konten yang begitu.


Kesimpulan

    Orang mempermasalahkan standar TikTok karena ada campuran antara ketakutan sama hal baru dan kekhawatiran yang beralasan. Buat yang nggak pakai, TikTok mungkin cuma keliatan sebagai aplikasi berisik penuh drama. Tapi buat penggunanya, ini adalah tempat buat ekspresi dan koneksi. Yang jelas, standar TikTok memang beda sama platform lain—dan itulah yang bikin orang terus debat soal dampaknya.

Komentar